Ilmu Budaya
Dasar
“TANGGUNG JAWAB SEBAGAI MAKHLUK HIDUP CIPTAAN TUHAN
DALAM PORSPEK DIRI SENDIRI”
Dosen : Normanshah Banowo
Dosen : Normanshah Banowo
Wiwin
Kusuma Pratiwi
1EA30
17216704
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga saya dapat menyusun tulisan ilmu budaya dasar ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah “Ilmu Budaya Dasar” kami Pak Normanshah Banowo yang telah membimbing
saya dalam mata kuliah yang bersangkutan.
Dalam tugas ini saya dapat menyelesaikan tulisan tentang”Tanggung jawab terhadap makhluk ciptaan
Tuhan dalam porspek diriku sendiri”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah ilmu budaya dasar. Semoga karya tulis yang saya buat ini
dapat bermanfaat bagi saya dan semua pembaca.
Demikian kata pengantar ini saya buat. Saya menyadari
bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu saya mohon
maaf bila ada kesalahan kata dalam pembuatan tulisan ini, Saya harap kritik dan saran pembaca yang
membangun dapat membuat tulisan ini lebih baik. Terima Kasih.
Bekasi, 20
Desember 2016
Tanggung Jawab
sebagai Makhluk Ciptaan Tuhan
Menurut diriku sendiri kita sebahagi Makhluk Hidup
Ciptaan Tuhan, kita mesti bertanggung jawab sama apa yang telah allah berikan
pada kita yaitu nikmat sehat, panjang umur, dan nikmat-nikmat lainnya yang
selalu Allah berikan ke aku dan keluarga. Aku selalu amat bersyukur sama apa
yang diberikan baik itu kebahagian ataupun kesedihan, dari kebahagian yang
selalu di berikan ke aku, aku bersyukur karna masih banyak orang yang ingin
posisi sepertiku, banyak orang yang di bawah ku dan jika mendapat kesedihan
kita harus ingat bahwa ini semua ujian untuk kita manusia untuk naik level,
untuk kita menjadi orang yang kuat dan mneghadapi masalah apapun dan selalu
ingat diatas langit masih ada langit harusnya kita bersyukur selalu sama nikmat
yang Allah berikan ke kita. Dan kita hidup di dunia ini seberat apapun
masalahnya yang kita hadapi harusnya kita bersikap positif dan ambil hikmahnya.
Hidup mesti kita jalani, namanya juga kehidupan berjalan seperti dunia yang selalu berputar ada pagi siang dan
malem, hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, dan
usiapun semakin bertambah. Jadilah pribadi yang baik yang taat pada aturan yang
ada, takut pada larangan agama. Tanggung jawab kita tidak hanya di dunia,
tetapi masih ada dunia lagi setelah di dunia yaitu akhirat, kita harus
mempertanggung jawabkan hidup kita ini untuk di akhirat nanti. Jadilah umat
yang selalu apa adanya, karena Allah maaha melihat, Allah maha tahu,
pertanggung jawabkan perbuatanmu di dunia untuk di akhirat nanti.
Kewajiban manusia kepada khaliknya adalah bagian
dari rangkaian hak dan kewajiban manusia dalam hidupnya sebagai suatu wujud dan
yang maujud. Didalam hidupnya manusia tidak lepas dari adanya hubungan dan
ketergantungan. Adanya hubungan ini menyebabkan adanya hak dan kewajiban. Hubungan
manusia dengan allah adalah hubungan makhluk dengan khaliknya. Dalam masalah
ketergantungan, hidup manusia selalu mempunyai ketergantungan kepada yang lain.
Dan tumpuan serta ketergantungan adalah ketergantungan kepada yang maha kuasa,
yang maha perkasa, yang maha bijaksana, yang maha sempurna, ialah allah
rabbul’alamin, Allah Tuhan yang Maha Esa.
Kebahagian manusia di dunia dan akhirat, tergantung kepada izin dan ridho
allah. Dan untuk itu Allah memberikan ketentuan-ketentuan agar manusia dapat mencapainya.
Maka untuk mencapainya kebahagian dunia dan akhirat itu dengan sendirinya kita
harus mengikuti ketentuan-ketentuan dari allah SWT. Apa yang telah kita terima
dari allah SWT. Sungguh ak dapat dihitung dan tak dapat dinilai dengan materi
banyaknya. Dan kalau kita mau menghitung-hitung nikmat dari Allah, kita tidak
dapat menghitungnya, karena terlalu amat sangat banyaknya. Secara moral
manusiawi manusia mempunyai kewajiban Allah sebagai khaliknya, yang telah
memberi kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya.Jadi berdasarkan hadits AL-Lu’lu uwal kewajiban manusia kepada Allah pada garis besar besarnya ada 2 :
1) mentauhidkan-Nya yakni tidak memusyrik-Nya kepada sesuatu pun.
2) beribadat kepada-Nya
Orang yang demikian ini mempunyai hak untuk tidak disiksa oleh Allah, bahkan akan diberi pahala dengan pahala yang berlipat ganda, dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat bahkan dengan ganda yang tak terduga banyaknya oleh manusia. Dalam al-quran kewajiban ini diformulasikan dengan :
1) iman.
2) amal saleh
Beriman dan beramal saleh itu dalam istilah lain disebut takwa. Dalam ayat (Q.S al-baqorah ayat 177) iman dan amal saleh, yang disebut takwa dengan perincian :
1) iman kepada Allah : kepada hari akhir, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, dan kepada nabi-nabi.
2) amal saleh :
a. Kepada sesama manusia : dengan memberikan harta yang juga senang terhadap harta itu, kepada kerabatnya kepada anak-anak yatim kepada orang-orang miskin kepada musafir yang membutuhkan pertolongan (ibnu sabil)
b. Kepada Allah : menegakan / mendirikan shalat, menunaikan zakat
c. Kepada diri sendiri : menempati janji apabila ia berjanji, sabar delam kesempitan, penderitaan dan peperangan.
Kesemuanya itu adalah dalam rangka ibadah kepada allah memenuhi manusia terhadap khalik.
Jadi kesimpulannya :
Manusia adalah Makhluk ciptaan tuhan yang selalu bergantung padanya, dikala susah maupun senang, seharusnya kita harus selalu bersyukur padanya, ikuti perintahnya, taati aturannya, dan jauhkanlah larangannya. Jadilah manusia yang baik, yang sabar, akhlak yang baik karena kelakuan kita di dunia ini semua akan di pertanggung jawabkan di akhirat nanti .