Rabu, 21 Desember 2016

Ilmu Budaya Dasar " Tanggung Jawab sebagai makhluk Ciptaan Tuhan "



Ilmu Budaya Dasar
“TANGGUNG JAWAB SEBAGAI MAKHLUK HIDUP CIPTAAN TUHAN DALAM PORSPEK DIRI SENDIRI”
Dosen : Normanshah Banowo







https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeOMIrBjEZGH9-dbDO4hrf-Fn6r55kjk25yARvq4KXktOTBYz98Gh4DRMCWJjEf4MSbIGxSQsB_gN6hWb5ihRCvKf9NvtCIaQaIiptNmiGrHRulKYbidAEetHS7G1DtbDmk7MidKpqKS8/s1600/logo+gundar.png






                                         Wiwin Kusuma Pratiwi

                                                    1EA30

                                                   17216704

                                          Fakultas Ekonomi

                                          Jurusan Manajemen

2016












KATA PENGANTAR


Alhamdulillah Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun tulisan ilmu budaya dasar ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah “Ilmu Budaya Dasar” kami Pak Normanshah Banowo yang telah membimbing saya dalam mata kuliah yang bersangkutan.
Dalam tugas ini saya dapat menyelesaikan tulisan  tentang”Tanggung jawab terhadap makhluk ciptaan Tuhan dalam porspek diriku sendiri”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah ilmu budaya dasar. Semoga karya tulis yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi saya dan semua pembaca.
Demikian kata pengantar ini saya buat. Saya menyadari bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu saya mohon maaf bila ada kesalahan kata dalam pembuatan tulisan  ini, Saya harap kritik dan saran pembaca yang membangun dapat membuat tulisan ini lebih baik. Terima Kasih.

















Bekasi, 20 Desember 2016




Tanggung  Jawab  sebagai Makhluk Ciptaan Tuhan
Menurut diriku sendiri kita sebahagi Makhluk Hidup Ciptaan Tuhan, kita mesti bertanggung jawab sama apa yang telah allah berikan pada kita yaitu nikmat sehat, panjang umur, dan nikmat-nikmat lainnya yang selalu Allah berikan ke aku dan keluarga. Aku selalu amat bersyukur sama apa yang diberikan baik itu kebahagian ataupun kesedihan, dari kebahagian yang selalu di berikan ke aku, aku bersyukur karna masih banyak orang yang ingin posisi sepertiku, banyak orang yang di bawah ku dan jika mendapat kesedihan kita harus ingat bahwa ini semua ujian untuk kita manusia untuk naik level, untuk kita menjadi orang yang kuat dan mneghadapi masalah apapun dan selalu ingat diatas langit masih ada langit harusnya kita bersyukur selalu sama nikmat yang Allah berikan ke kita. Dan kita hidup di dunia ini seberat apapun masalahnya yang kita hadapi harusnya kita bersikap positif dan ambil hikmahnya. Hidup mesti kita jalani, namanya juga kehidupan berjalan seperti  dunia yang selalu berputar ada pagi siang dan malem, hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, dan usiapun semakin bertambah. Jadilah pribadi yang baik yang taat pada aturan yang ada, takut pada larangan agama. Tanggung jawab kita tidak hanya di dunia, tetapi masih ada dunia lagi setelah di dunia yaitu akhirat, kita harus mempertanggung jawabkan hidup kita ini untuk di akhirat nanti. Jadilah umat yang selalu apa adanya, karena Allah maaha melihat, Allah maha tahu, pertanggung jawabkan perbuatanmu di dunia untuk di akhirat nanti.
Kewajiban manusia kepada khaliknya adalah bagian dari rangkaian hak dan kewajiban manusia dalam hidupnya sebagai suatu wujud dan yang maujud. Didalam hidupnya manusia tidak lepas dari adanya hubungan dan ketergantungan. Adanya hubungan ini menyebabkan adanya hak dan kewajiban. Hubungan manusia dengan allah adalah hubungan makhluk dengan khaliknya. Dalam masalah ketergantungan, hidup manusia selalu mempunyai ketergantungan kepada yang lain. Dan tumpuan serta ketergantungan adalah ketergantungan kepada yang maha kuasa, yang maha perkasa, yang maha bijaksana, yang maha sempurna, ialah allah rabbul’alamin, Allah Tuhan yang Maha Esa.
Kebahagian manusia di dunia dan akhirat, tergantung kepada izin dan ridho allah. Dan untuk itu Allah memberikan ketentuan-ketentuan agar manusia dapat mencapainya. Maka untuk mencapainya kebahagian dunia dan akhirat itu dengan sendirinya kita harus mengikuti ketentuan-ketentuan dari allah SWT. Apa yang telah kita terima dari allah SWT. Sungguh ak dapat dihitung dan tak dapat dinilai dengan materi banyaknya. Dan kalau kita mau menghitung-hitung nikmat dari Allah, kita tidak dapat menghitungnya, karena terlalu amat sangat banyaknya. Secara moral manusiawi manusia mempunyai kewajiban Allah sebagai khaliknya, yang telah memberi kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya.
Jadi berdasarkan hadits AL-Lu’lu uwal kewajiban manusia kepada Allah pada garis besar besarnya ada 2 :
1) mentauhidkan-Nya yakni tidak memusyrik-Nya kepada sesuatu pun.
2) beribadat kepada-Nya

Orang yang demikian ini mempunyai hak untuk tidak disiksa oleh Allah, bahkan akan diberi pahala dengan pahala yang berlipat ganda, dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat bahkan dengan ganda yang tak terduga banyaknya oleh manusia. Dalam al-quran kewajiban ini diformulasikan dengan :
1) iman.
2) amal saleh
Beriman dan beramal saleh itu dalam istilah lain disebut takwa. Dalam ayat (Q.S al-baqorah ayat 177) iman dan amal saleh, yang disebut takwa dengan perincian :
1) iman kepada Allah : kepada hari akhir, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, dan kepada nabi-nabi.
2) amal saleh :
a. Kepada sesama manusia : dengan memberikan harta yang juga senang terhadap harta itu, kepada kerabatnya kepada anak-anak yatim kepada orang-orang miskin kepada musafir yang membutuhkan pertolongan (ibnu sabil)
b. Kepada Allah : menegakan / mendirikan shalat, menunaikan zakat
c. Kepada diri sendiri : menempati janji apabila ia berjanji, sabar delam kesempitan, penderitaan dan peperangan.
Kesemuanya itu adalah dalam rangka ibadah kepada allah memenuhi manusia terhadap khalik.
Jadi kesimpulannya :
Manusia adalah Makhluk ciptaan tuhan yang selalu bergantung padanya, dikala susah maupun senang, seharusnya kita harus selalu bersyukur padanya, ikuti perintahnya, taati aturannya, dan jauhkanlah larangannya. Jadilah manusia yang baik, yang sabar, akhlak yang baik  karena kelakuan kita di dunia ini semua akan di pertanggung jawabkan di akhirat nanti .


Ilmu Budaya Dasar " Manusia dan Pandangan Hidup "



Ilmu Budaya Dasar
“MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP”
Dosen : Normanshah Banowo







https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeOMIrBjEZGH9-dbDO4hrf-Fn6r55kjk25yARvq4KXktOTBYz98Gh4DRMCWJjEf4MSbIGxSQsB_gN6hWb5ihRCvKf9NvtCIaQaIiptNmiGrHRulKYbidAEetHS7G1DtbDmk7MidKpqKS8/s1600/logo+gundar.png






                                         Wiwin Kusuma Pratiwi

                                                    1EA30

                                                   17216704

                                          Fakultas Ekonomi

                                          Jurusan Manajemen

2016












KATA PENGANTAR


Alhamdulillah Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun tulisan ilmu budaya dasar ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah “Ilmu Budaya Dasar” kami Pak Normanshah Banowo yang telah membimbing saya dalam mata kuliah yang bersangkutan.
Dalam tugas ini saya dapat menyelesaikan tulisan  tentang”Manusia dan pandangan hidup”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah ilmu budaya dasar. Semoga karya tulis yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi saya dan semua pembaca.
Demikian kata pengantar ini saya buat. Saya menyadari bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu saya mohon maaf bila ada kesalahan kata dalam pembuatan tulisan  ini, Saya harap kritik dan saran pembaca yang membangun dapat membuat tulisan ini lebih baik. Terima Kasih.

















Bekasi, 20 Desember 2016





MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Pengertian Pandangan Hidup
Yang dimaksud dengan pandangan hidup adalah bagaimana manusia memandang kehidupan atau bagaimana manusia memiliki konsepsi tentang kehidupan. Akibat dari pandangan hidup yang berbeda-beda, maka timbullah secara umum pandangan hidup yang dapat dikelompok-kelompokkan disebut aliran atau paham. Misalnya, manusia yang mengutamakan diri sendiri yang menimbulkan paham individualisme dan manusia yang mengutamakan kepentingan umum  atau masyarakat yang menimbulkan paham sosialisme.
Berdasarkan nilai hidupnya, Eduard Spranger membagi manusia atas enam tipe, yaitu menusia ekonomi, politik, sosial, pengetahuan, seni, dan agama. Berdasarkan klasifikasi tersebut yang dimaksud dengan manusia ekonomi adalah orang yang suka bekerja, suka mengumpulkan harta, bersifat agak kikir, dan perhitungan. Sehingga, dari sifat-sifat manusia seperti itu akan lahir manusia yang disebut homo economicus yang mendasarkan kehidupannya terutama atas kepentingan ekonomi. Dalam abad XX ini, terdapat dua aliran besar dalam pemikiran atau pandangan ekonomi, yaitu kapitalisme dan sosialisme.
Dalam aliran kapitalisme, seorang individu akan berusaha sendiri mempergunakan modal uang dimilikinya untuk mengembangkan dirinya. Paham kapitalisme, umumnya berkembang di negara-negara Barat yang memiliki nilai hidup. Sedangkan, paham sosialisme umumnya berkembang di negara-negara Timur (negara berkembang). Oleh karena itu, negara yang diserahi rakyatnya mengurus kepentingannya, harus mengutamakan kepentingan umum agar kemiskinan dapat dihilangkan sehingga masyarakat menjadi sejahtera.
Pandangan hidup juga tidak terlepas dari masalah nilai dalam kehidupan manusia pada umumnya. Oleh karena itu, pandangan hidup yang sempurna yang merupakan wujud pertama kebudayaan tidak boleh terlepas dari nilai budaya. C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation mengemukakan tentang adanya lima masalah dasar manusia, yaitu manusia dan hidup, manusia dan karya, manusia dan waktu, manusia dan alam, manusia dan sesama manusia.
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
  1. Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
  2. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
  3. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
  4. Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
  5. Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hiup erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau masyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.
CONTOH KASUS MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Berbagai Harapan Masyarakat kepada Presiden Terpilih
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPlY7HX_n3y5wZGOjNTs-ioRNGao2ZxqE9vhCb3qUkDR4_-qUEEjLhydEwZra9hLnV45ly2K9089T93PGVtwhwtwc7dYbL9saenzaVpkXkgIf6MAzx50AJ1X5DPrJgLrvMOzS1h0qU89U/s1600/hbvi.png

KBRN, Pekanbaru : Hari pemungutan suara Pemilu presiden dan wakil presiden tanggal 9 Juli 2014. Berbagai harapan disampaikan kepada presiden dan wakil presiden terpilih.

Seperti dikatakan salah seorang warga Pekanbaru, Aman Efli, berharap presiden

terpilih dapat memperjuangkan hak-hak rakat, karena presiden menentukan arah kebijakan pemerintahan.

"Kan presiden yang membuat kebijakan, jadi bisa dia memperjuangkan hak rakyat," ujarnya, Jumat (06/06/2014).

Sementara Kasmini, salah seorang ibu rumah tangga, berharap presiden terpilih dapat mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia secara berkeadilan.

"Harus adil, jangan di kota saja yang sejahtera, kita di desa ini juga harus diperhatikan," harapnya.

Begitu juga dengan Wagiman salah seorang petani di Kabupaten Kampar berharap agar dapat memajukan dan mensejahterkan petani dan umumnya mengangkat kemiskinan dari Indonesia.

"Kita petani ini masih belum sejahtera, jadi kita berharap sekali dengan presiden yang baru," katanya.

Sedangkan Arnawati, salah seorang aktifis, berharap presiden terpilih dapat membantu masyarakat yang tertindas dengan bisa berlaku seadil-adinya, apalagi selama ini masyrakat kecil selalu tertindas. 

"Selama ini masih banyak masyarakat kecil yang tertindas," sebutnya.

Di sisi lain, Lufti, seorang mahasiswa, berharap presiden terpilih dapat mewujdukan pemerintah bersih, jujur dan tidak ada bagi-bagi kekuasaan.

Warga yang sudah memiliki hak diharapkan turut mensukseskan Pemilu presiden dengan ikut melakukan pemungutan suara. (Tongkulem/HF)

pendapat:
Kasus diatas merupakan contoh kasus manusia dan pandangan hidup dimana pada saat terpilihnya presiden baru berbagai respon dan tanggapan masyarakat bermunculan. Harapan seluruh masyarakat Indonesia dengan terpilihnya presiden baru adalah kesejahteraan masyarakat karena masih banyak masyarakat di negeri ini yang belum merasakan kesejahteraan yang sesungguhnya. Kesejahteraan itu hanya dirasakan oleh kalangan atas saja tanpa memperdulikan kalangan bawah. Semoga sebagai presiden baru kedepannya dapat membawa negeri ini menjadi negeri yang lebih maju lagi.

Sumber :
Widyosiswoyo, Supartono. 1992. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia.